Kamis, 28 Juni 2012

Motor kenanganku..


Pusing mau bikin judul apa postingan kali ini, sebenarnya banyak tema yg akan saya posting, tema yang saya rasa bakal seru dibuat postingannya, meskipun saya lulusan teknik elektronika, tapi yang pasti tema tersebut masih berhubungan dengan otomotif roda dua, hanya saja, terbentur oleh pengetahuan saya yang masih minim tentang otomotif dari tema tersebut. daripada ntar malu2in dari isi postingan yg ngaco abis, mending di reject aja... :( haha Tapi ketika didepan kantor, saya melihat sebuah motor Suzuki yang parkir, membuat saya teringat akan sebuah kenangan dengan motor saya dahulu. motor tersebut adalah Suzuki Thunder 125. warna hitam dengan striping biru persis kaya gini Dari dulu saya memang suka dengan motor sport, bahkan saya kepincut bener melihat Tiger revo. saat itu sebelum Tiger revo muncul dipasaran, saya sudah dapat gambaraan persis nya, bukan spyshoot, tapi memang desain 100% dari AHM, ketika masih bekerja di PT. SHOWA Mfg bekasi (pabrik yg bikin shockbreaker Honda dll) untuk membuat shockbreakernya Si Macan, kebetulann saya dapet bagian tukang patri alias tukang las dari shockbreaker belakang. sejak bekerja di dunia otomotif inilah, membuat saya berubah haluan sebagai pecinta otomotif, khususnya roda dua. kembali mengenai si Thunder, mengapa saya malah pilih Thunder 125, ketimbang si Macan? padahal waktu itu, saya sudah ready lahir bathin untuk meminang si Macan, tapi sayang seribu kali sayang, nasib saya tak lama di Pabrik ASTRA tersebut, hasil keringat yg terkumpul untuk meminang si macan harus direlakan sebahagian untuk membeli pesawat, ups bukan, tiket pesawat untuk pulang ke kampung halaman. ketika sampai dikampung halaman, saya memutuskan untuk membeli Thunder 125 sebagai pelipur lara dan membuka usaha kecil2an, biarpun gak dapat tiger yg penting dapat motor sport, biarpun gak sekeren Tiger, yg penting namanya masih ada" ER" nya, Tiger -Thunder. lumayan deh, :) Loh kok jadi Curhat ya ??? :-D . okedeh, mengenai kenangan bersama si Petir, Thunder 125, terlalu banyak yg mesti diceritakan, bukan apa2, hampir 4 tahun saya menunggangi motor suzuki ini, secara umumnya, suka duka kehidupan sudah saya lalui bersamanya. mulai dari si thunder masih baru, jalan raya serasa hanya milik berdua, (yg lain ngontrak) :) saking sayangnya sama ni motor, saya lebih suka hujan2nan asalkan dia bisa berteduh (boong bener) :-D . tapi sepertinya dia sudah tak sayang lagi sama saya, dia sering ngambek gak mau jalan lagi, bahkan pada lampu merah sudah berubah jadi hijau, dia tetap gak mau jalan. belum lagi aksesoris dia lebih mahal dari aksesoris saya, ditambah dia sering ngos2an ketika mendaki. ( lokasi t4 tinggal saya di perbukitan) akhirnya, saya memutuskan untuk menjualnya. Pilihan yg berat, antara mempertahankan kenangan, dengan mempertahankan isi dompet yg makin hari makin dikurasnya . dan akhirnya saya memutuskan untuk meminang si agnes monica vario techno, siputih nan cantik jelita. saking cantiknya, istri ane juga kepincut, mau gak mau ane beli lagi deh si merahmaron. tapi meskipun begitu, kenangan dengan sipetir tetap ada dalam hati saya, dan dari sana saya bisa mempelajari arti penting dari kenangan sebuah kendaraan. karena saya bisa begini, itu berkat jasanya juga. dan apapun bemtuk kendaraanya, merupakan jerih payah kita untuk memilikinya. dan harus dihargai meskipun itu baik atau buruk, dan kita tak harus memiliki selamanya (lebay.com) :-D ini motor kenanganku, mana motor kenanganmu?? Postingan kali ini khusus curhatan saja, moga2 ada yg baca.. :)

Tidak ada komentar: